Pencahayaan buruk adalah musuh utama mata saat membaca—terlalu redup menyebabkan pupil melebar berlebih, terlalu terang memicu glare yang memantul dari kertas atau layar. Idealnya, gunakan cahaya ambient 300-500 lux (sekitar 3-5 kali cahaya lilin) dengan suhu warna 5000K (daylight) untuk meniru sinar matahari alami. Studi di Ophthalmic & Physiological Optics (2022) melibatkan 60 pembaca buku: kelompok dengan pencahayaan tidak merata mengalami peningkatan kelelahan visual 35% setelah 60 menit, diukur dengan tes critical flicker fusion.

Atur ruang baca 3 zona cahaya:

  1. Cahaya umum → lampu plafon LED 4000-5000K, 200-300 lux untuk kenyamanan keseluruhan.
  2. Cahaya tugas → lampu meja adjustable 50 cm di samping (kiri untuk tangan kanan), 500 lux langsung ke buku tanpa bayangan tangan.
  3. Cahaya latar → tirai tipis atau lampu dinding redup untuk kurangi kontras ekstrem.

Untuk e-reader atau tablet: atur brightness 50-70% di ruang redup, aktifkan night mode (warm light 2700K) setelah jam 18.00 untuk kurangi blue light yang mengganggu ritme sirkadian. Hindari membaca di bawah sinar matahari langsung—gunakan kertas matte atau anti-glare screen protector. Dalam 1 minggu penyesuaian, mata terasa kurang perih, fokus lebih lama, dan tidur malam lebih nyenyak.